Sabtu, 10 Oktober 2015

Tentang Mollusca



Mollusca

                Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
Ciri tubuh:
Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.
Ukuran dan bentuk tubuh:
Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.
Strukur dan fungsi tubuh:
Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.
Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.
Moluska terbagi atas:
·         Polyplacophora
·         Gastropoda
·         Pelecypoda
·         Scaphopoda
·         Cephalopoda


Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp.
Struktur Tubuh:
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
Sistem Organ:
Sistem pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah medapat oksigen dari insang.
Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel oyum dan sel sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina.

Gastropoda

Siput atau keong adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.
Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.) Kelas Gastropoda Gastropoda merupakan kelompok Mollusca yang paling banyak, yaitu lebih dari 35.000 spesies. Kelompok ini memiliki variasi bentuk dan cara hidup dibandingkan dengan kelompok Mollusca lainnya. Ada yang hidup di laut dan ada yang hidup di air tawar. Selain itu, ada pula yang hidup di daratan.
Gastropoda memiliki sistem pencernaan makanan yang lengkap dan mulut yang dilengkapi struktur gigi yang disebut radula. Gastropoda termasuk herbivora. Namun, tidak semua Gastropoda adalah herbivora. Beberapa Gastropoda bersifat karnivora, saprofit, dan parasit. Gastropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka.
Gastropoda air memiliki alat kelamin yang terpisah. Beberapa spesies melepaskan telur dan sperma langsung ke dalam air. Pada beberapa spesies, alat kelaminnya terpisah dan fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina. Adapun pada beberapa spesies lainnya, perkembangan sel telur yang telah dibuahi terjadi di dalam induk betina. Contoh spesies Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica). Selain itu, terdapat Gastropoda yang tidak memiliki cangkang, antara lain Eubranchius dan Kimax.

Pelecypoda atau Bivalvia
Kelas Bivalvia Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang melindungi. Bivalvia memiliki cangkang dan kaki pedal. Kaki dari kebanyakan Bivalvia terspesialisasi untuk hidup pada lumpur halus atau pasir. Air yang membawa makanan dan oksigen mengalir ke dalam cangkang melalui siphon. Silia di insang menciptakan aliran air dalam rongga mantel. Mucus di insang menjebak plankton dari air. Silia menyapu mucus dan partikel makanan ke dalam mulut. Oksigen dari air berdifusi dari air ke darah dan sebaliknya. Selain itu, Bivalvia memiliki organ ekskresi yang disebut nefridia.
Umumnya, Bivalvia hanya memiliki satu alat kelamin, jantan atau betina. Sperma dan sel telur dikeluarkan ke dalam air dan fertilisasi terjadi di luar tubuh induk. Larva berenang bebas pada fase ini dan menetap di dasar, kemudian berkembang menjadi dewasa. Contoh spesies Bivalvia, antara lain Chlamys opercularis, kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada maxima), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
 Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas.
Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
Struktur Tubuh:
Jika diamati, cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila diganggu, maka akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh ligamen yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu pada bagian anterior dan posterior. Tampak garis konsentris yang sejajar, garis ini disebut sebagai garis pertumbuhan yang menunjukkanmasa pertumbuhan lamban atau tidak ada pertumbuhan. Garis ini berselangseling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan pertumbuhan cepat. Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan tersebut. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada bagian persendiaan yang disebut umbo. Pada bagian posterior cangkang ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah yang berada di dekat anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan zatzat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah sifon keluar yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
Cangkang Pelecypoda terdiri atas bagian-bagian berikut:
·         Periostrakum, Periostrakum merupakan lapisan terluar, dibentuk dari zat kitin yang disebut konkiolin berfungsi sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna coklat.
·         Prisma, Prisma merupakan lapisan tengah yang tersusun dari kristal kalsit.
·         Nakre, Nakre disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisanlapisan tipis paralel dan kalsit (karbonat) yang tampak mengkilat.
·         Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas (yang
sekretnya membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel epitelium yang bersilia.
Sistem Organ:
Sistem pencernaan  dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut dan anusnya terletak dalam rongga mantel. Sistem ekskresi menggunakan sepasang nefridium yang berfungsi seperti ginjal. Adapun sistem sarafnya terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot.  Sistem peredaran darah terbuka, jantungnya terdiri atas sebuah bilik dan dua serambi. Respirasinya dengan menggunakan insang.
Daur Hidup
Hewan ini ada yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar, kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat sebagai parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
Scaphopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh dari Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut atau di pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Jika berwisata ke pantai, Anda mungkin dapat menjumpai hewan ini. Ketika berjalan di pantai, kadang-kadang kita bisa tertusuk telapak kakinya, jadi kita harus berhati-hati. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar untuk menggali pasir.

Cephalopoda
Kelas Cephalopoda Cephalopoda berasal dari kata cephalo yang artinya kepala dan podos yang artinya kaki. Cumi-cumi dan gurita adalah Cephalopoda yang cukup dikenal. Pada cumi-cumi, rangka dalam tubuhnya dihasilkan dari zat hasil sekresi internal oleh mantel. Adapun, gurita tidak memiliki rangka sama sekali.
Pada Cephalopoda, kaki telah berevolusi menjadi lengan yang panjang dekat kepala. Cumi-cumi memiliki 10 lengan, sedangkan gurita memiliki 8 lengan. Cephalopoda menggunakan lengannya ini untuk menangkap mangsanya dan memasukkannya ke dalam mulut. Semua Cephalopoda adalah karnivor. Dalam mulutnya, terdapat beberapa pasang struktur seperti gigi yang digunakan untuk menggigit dan merobek mangsanya. Pada kulit Cephalopoda mengandung kromatofor, yaitu pigmen yang memungkinkan tubuhnya berubah warna. Cephalopoda sudah memiliki sistem peredaran darah tertutup dan sistem pencernaan yang sempurna. Contoh spesies Cephalopoda antara lain, gurita (Octopus sp.), sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (Loligo indica), dan Nautilus sp
Orang memanfaatkan anggota-anggota Cephalopoda sebagai bahan pangan dan dalam industri.
Struktur Tubuh
Jika kita amati, hewan ini memiliki ciri khas, yaitu mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan alat pengisap. Alat ini terdapat pada kepala yang berguna untuk menangkap mangsa. Misalnya, pada cumi-cumi dan sotong mempunyai 8 tentakel pendek dan 2 tentakel yang panjang. Nautilus mempunyai sekitar 60-90 tentakel. Gurita mempunyai 8 tentakel. Pada kepala terdapat sepasang mata yang telah berkembang dengan baik, yaitu memiliki lensa mata dan iris, tetapi tidak mempunyai kelopak mata, dapat membedakan beraneka ragam lingkungan. Dengan mata yang tajam dapat segera menghindari musuh sehingga jenis Mollusca ini lebih maju dibandingkan dengan yang lainnya. Ada juga lengan penangkap yang bersatu membentuk bagian leher, corong, sifon (sebagai jalan keluar masuknya air). Sifon ini berfungsi sebagai alat untuk menyemprotkan air. Di sebelah perut terdapat kantung tinta yang mengandung pigmen melanin. Semua anggota hewan ini memilikinya, kecuali Nautilus. Fungsi tinta itu yaitu untuk menghindari musuh. Pada saat musuh datang, tinta ini akan disemprotkan melalui sifon. Setelah air keruh, ia akan meluncur melesat meninggalkan tempat tersebut. Cephalopoda ini juga memiliki mantel, terletak di bagian punggung (dorsal) yang melekat pada tubuh, sedangkan pada bagian perut (ventral) mantelnya tidak melekat sehingga tubuh berbentuk rongga.
Sistem Organ:
Sistem pencernaan adalah dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus yang letaknya pada bagian tubuh di sebelah bawah sifon. Respirasinya dengan menggunakan insang, sedangkan sistem sirkulasinya adalah peredaran darah tertutup. Jantung mempunyai satu bilik dan dua serambi. Sistem ekskresinya berupa dua kantong ginjal. Sistem saraf hewan ini terdiri atas simpul otak, simpul kaki, dan simpul alat-alat dalam. Alat kelamin pada hewan ini sudah dipisahkan.
Perkembangbiakan
Pada saat perkawinan, hewan jantan menyalurkan sel sperma ke dalam rongga mantel hewan betina dengan menggunakan lengan yang terletak pada bagian ventral, kemudian terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang di dalam tubuh, kemudian menetas. Setelah cukup dewasa akan keluar dari dalam tubuh dan hidup bebas.

Story Telling - Magic Candle




Magic Candle
 One day a young wanderer got lost in a wood. Suddenly he saw a light from an old hut. He knocked on the door, and an old women opened it. She was crying. She said that the devil  had stolen her magic candle. The candle could grant anything she asked. The wanderer asked her where the devil lived. “In a castle not far from here”, said the old woman.
 The wanderer went to the castle. There he found the devil. But he was an old and weak. Therefore, when the wanderer grebbed the magic candle from the devil table and run away, he couldn’t chase him.But the wanderer was not a kind man. He didn’t return the candle to the old woman, but kept it for himself. He lit the candle and made a wish “I want to go far away from here”. Suddenly the wanderer  took a beautiful palace. There was a party in the palace. The wanderer wanted to make some money. So he lit candle again and wished for some jewelry. He sold them to the guest and was soon making a lot of money. Then the princess came to buy the jewelry, but there was nothing left. The wanderer fell in love with her and asked to marry him. In his happiness, the wanderer told the princess about the candle. Hearing that, the princess got very angry. At night she lit the candle and wished that the wanderer disappeared.
 In the morning, the wanderer awoke and found himself back in his ugly house in the village.







Suatu hari seorang pengembara muda tersesat di hutan. Tiba-tiba ia melihat cahaya dari gubuk tua. Dia mengetuk pintu, dan wanita tua membukanya. Dia menangis. Dia mengatakan bahwa Iblis telah mencuri lilin sihirnya. Lilin bisa memberikan apa pun yang ia minta. Petualang bertanya di mana iblis tinggal. "Dalam sebuah kastil tidak jauh dari sini", kata wanita tua itu.
  Petualang pergi ke istana. Di sana ia menemukan iblis. Tapi dia adalah seorang tua dan lemah. Oleh karena itu, ketika petualang meraih lilin ajaib dari meja setan dan melarikan diri, ia tidak bisa mengejar him.But pengembara itu bukan pria yang baik. Dia tidak kembali lilin ke wanita tua, tetapi menyimpannya untuk dirinya sendiri. Dia menyalakan lilin dan membuat keinginan "Saya ingin pergi jauh dari sini". Tiba-tiba petualang mengambil sebuah istana yang indah. Ada pesta di istana. Petualang ingin membuat uang. Jadi dia menyalakan lilin lagi dan berharap untuk beberapa perhiasan. Dia menjualnya kepada tamu dan segera membuat banyak uang. Kemudian sang putri datang untuk membeli perhiasan, tapi tidak ada yang tersisa. Petualang jatuh cinta dengan dia dan meminta untuk menikah dengannya. Dalam kebahagiaannya, petualang kepada putri tentang lilin. Mendengar itu, sang putri menjadi sangat marah. Pada malam hari ia menyalakan lilin dan berharap bahwa pengembara menghilang.
  Di pagi hari, petualang terbangun dan menemukan dirinya kembali di rumah jelek di desa.

Sabtu, 07 Desember 2013

Cekidot Cekipreng: Putri Sang Penyelamat

19-05-13



Kenal Putri? Engga? Search di mbah google. Pasti ada tuh banyak pilihan, ada Putri yang di tukar, Putri tidur, Putri Indonesia, dan Putri yang lainnya.

Banyak hal yang berbau Putri, banyak orang yang bernama Putri. Tapi Putri yang satu ini berbeda, Putri Oktarini.

Cewek berjilbab ini memang bisa dibilang pendiam. Setiap harinya di kelas ia hanya diam, mendengarkan guru mengajar, mencatat materi, dan setia duduk bersama cewek berjilbab yang tak diam, Riska Wentii. Putri, jika engkau tak kuat, lambaikan tangan saja.

                                                                                                **

Siang ini Jean sedang mengikuti pelatihan untuk olimpiade, otomatis Siti duduk sendirian. Bangku Siti dan Jean tepat berada di sebelah kanan bangku aku dan Syifa. Aku memasuki kelas, berjalan menuju tempat duduk, lalu duduk. Yaiyalah.

Aku mendengar suara seperti gemericik air. Tes tes teeeeees. Aku berbalik mengahadap bangku Jean dan Siti. Ternyata bekal air yang Jean bawa dari rumah telah tumpah karena posisi meletakan yang salah.

“Tumpahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,” aku berteriak panik.

Kini seluruh mata tertuju pada tumpahan air itu. Ada yang ber ”waw”, sebagian besar lainnya hanya melihat lalu kembali ke posisi semula. Tapi ada 1 orang yang membantu.

Siapakah dia?

Putri.

Berbeda dengan yang lainnya, bocah Alim alias Anak Limbangan ini dengan sigap membantu aku membersihkan tumpahan air. Putrilah yang menggeser bangku, lalu mengelap sudut bangku yang basah kemudian membuang sampah yang berserakan di sekitar bangku. Putri bekerja sendirian, sesekali aku dan Siti membantu. Tapi percayalah, hanya Putri yang se “care” dan seikhlas itu membantu. Jujur saja, aku dan Siti walau membantu membersihkan, namun masih saja menggerutu menyalahkan Jean yang membawa dan meletakan botol dengan posisi yang salah. Bagaimana dengan anak-anak lain? Mereka terus melanjutkan kegiatan masing-masing. Acuh tak acuh. Sesekali Zulfa melirik TKP dan bersorak, “SEMANGAT.” Lalu Syifa ikut bersorak dan menggenggam tangan. Semangat.

                                                                                                **

2 Mei

Kamis, upacara. Kamis, Bahasa Indonesia.


Bu Endang memasuki kelas. Berjalan sambil melirik lantai kelas. Bagus sekali, bersih!
Setelah membuka pertemuan hari ini dengan salam cerianya, tiba-tiba beliau melontarkan pertanyaan yang membuat kita ber “hah”

“Siapa yang berpidato pada upacara tadi?”

“Hah?” kami selalu kompak.

Berbagai ekspresi muncul, ada yang memasang muka bingung, muka ancur, dan muka sok iye. Menyebalkan.

Bu Endang memulai kesempatan untuk menjawab pada barisan paling depan, lalu menderet ke kiri, sebelum ada yang berhasil menjawab dengan benar, pertanyaan akan terus dilanjutkan sampai barisan paling akhir. Aku duduk di deretan belakang, dan aku tak tahu jawabannya.

Rupanya barisan depan beropini sama denganku, “tidak tahu.”

Lalu sampailah pada titik dimana Putrilah yang harus menjawab. Dengan enak dan entengnya bocah ini menjawab dengan baik dan benar. Putri penyelamat aku dan teman-teman di barisan belakang. Prok prok proks!



NB: Putri juga jadi penyelamat sebagai penutup image X.3 yang kebanyakan remidi PKn, ia mengerjakan dengan jujur. Bagi Naga, Putrilah sang peraih highscore ulangan PKn beberapa waktu lalu


Pesan Kramat: seperti yang saya sudah katakan di Cekidot cekipreng sebelumnya, “HATI-HATI DENGAN SABTU.” Sabtu kali ini berhasil membuat baju yang sedang Syifa jemur di kosan menjadi sangit akibat kabut di sekitar kosan.

Cekidot Cekipreng: Hari Idaman atau Hari Keringsangan?



28-11-13

“Yawoh semoga besok workshop, biar ngga jadi ulangan mtk.” Ucap salah satu warga Pampats.

Sehari tanpa guru.
Pernah ada keinginan ngga kalo sehari tanpa guru masuk kelas alias “bebas”?
Kalo pernah, berarti hari Kamis 28 November 2013 adalah hari perwujudan atas doa-doa kalian semua.
Tapi ternyata ngga selamanya yang “bebas” itu enak.
                                                                                                **
Pagi ini warga Pampats sedang sibuk membolak-balik buku catatan matematika masing-masing, ada diantara mereka yang langsung pasrah sehingga tak belajar, ada juga yang berusaha belajar tapi ternyata ngga mudeng sama sekali.
Saat bel masuk berbunyi, keringsangan mulai terjadi. 99% warga Pampats berdoa semoga Bu Titik ngga masuk, sisanya berdoa dengan songongnya minta cepet-cepet ulangan.
*Jengjeng*
Bu Rina adalah jawaban atas segala doa-doa kami. Saat beliau baru muncul di depan pintupun kami sudah berjingkrak-jingkrak tak karuan, karena kami sudah menduga bahwa Bu Titik tidak masuk kelas.
Doa dan dugaan kami memang benar, Bu Rina masuk ke kelas untuk menyampaikan tugas dari Bu Titik untuk kami. Kami kembali berjingkrak-jingkrak.
“Pelajari jumlah dan selisih cos sinus lalu kerjakan minimal 5 soal, setiap anak harus mengerjakan soal yang berbeda.” Kurang lebih begitu bunyinya.
Begitu Bu Rina keluar dari kelas, kami menjalankan misi-misi “ngasab.”
Eits, kejutan buat kami bukan cuma itu. Saat sedang mengerjakan tugas tersebut, tiba-tiba Pak Asrori masuk ke kelas. Pak Asrori menitipkan selembar kertas pada Siti, sudah bisa kami tebak bahwa kertas tersebut berisi tugas. Yeay kami kembali tertawa bahagia atas kejutan di hari yang indah ini.

                                                                                                **
Jam pelajaran ketiga dan empat adalah TIK.
Desas-desus dari IPA 2 bahwa Bu Dewi tak masuk terdengar manis ditelinga warga Pampats.
Benar saja, begitu bel masuk pelajaran kedua berbunyi, selembar kertas tanda tugas menjadi jawaban atas desas-desus tersebut.
Begini bunyinya, “Kerjakan soal-soal UAS 2012”
Kami berprok-prok!
                                                                                                **
Jam pelajaran kelima dan enam adalah PAI.
Jam ketiga memang seharusnya free, karena Pak Asrori telah menitipkan tugas pada Siti. Ett tapi tiba-tiba ada Pak Kaslani masuk kelas. Pak Kaslani adalah guru BK yang mampu menghidupkan suasana, membuat kita tertawa dan pastinya memberi pencerahan atas impian di masa depan. Dan kehadiran beliau di jam ketiga ini memang pas, pas untuk menyegarkan otak kami sehabis bergelut dengan soal trigonometri.
Seperti biasa, beliau selalu memberikan materi bertema “masa depan”
Ya, kalau ngomongin soal masa depan emang ngga ada habisnya.
“Kita harus mempunyai tujuan hidup yang jelas.” Ungkap guru yang wallpapernya bersama motor gede itu.
“You know comberan? Comberan walau hitam tapi dia tau akan dibawa kemana arus airnya nanti. Tujuan hidupnya jelas. Kalo ngomong comberan Zahra keinget Ici” Lanjutnya.
Kami tertawa, Zahra mungkin mengelus dada.
“Nanti kamu mau jadi apa Zahra? Oh mungkin manager pemain bola.” Pak Kaslani terus menggasaki bocah yang disebut-sebut mirip Luna Maya ini.
“Yang mau jadi pramugari nanti tanggal 15 ada tes pramugari di aula, yang mau ikut silahkan. Jangan khawatir, yang tadinya item bakal jadi putih.”
“Berarti Ici harus ikutan biar putih,” Tukas Reka. Membuat kami lagi-lagi mentertawai Sang Ici.
Lagi asik-asiknya tertawa, tiba-tiba Bu Desi nongol. Dan maksud kedatangannya adalah menyampaikan tugas alias Bu Desi ngga masuk.
Kami senang tak karuan, Pak Kaslani heran melihat tingkah kami yang tak hentinya berselebrate.
Hari ini kita memang pesta!
                                                                                                **
Jam pelajaran ketujuh dan delapan telah dimulai.
Warga Pampats mulai sibuk dengan soal-soal fisika.
Benar kata Pak Agus, dibalik kesibukan ada ketidaksibukkan.
Saat kita tengah sibuk bergelut dengan soal, di bangku belakang ada yang sedang berduaan cengar-cengir bersama. Siapa lagi kalo bukan pasangan Pampats minggu ini, Bennilla.
Di jam-jam awal memang semua berjalan mulus, lancar-lancar aja. Tapi saat bel pulang terdengar, keringsangan mulai terlihat.
Itu tandanya kami akan segera menjalankan misi-misi “ngasab.”

15 menit berlalu.
Sekolah udah sepi.
Pak kebun ngamuk ngusir kita.
“Hari ini ngga ada guru tapi pulangnya paling telat. Ternyata bebas itu ngga enak.” Salsa curhat di lorong depan.
“Bebas sih bebas, tapi tugasnya mengalir deras.” Timpal yang lain.

Pesan kramat: Hari ini indah dengan segala tugas-tugas sekolah.

Cekidot Cekipreng: Hari ini Indah



8-11-13

Hari ini indah.
Masa SMA emang bakalan jadi masa yang paling dikenang  jika kita udah gede nanti. Bersyukur masa SMA kita ini begitu indah bersama Pampats, The Only One Gesrek.
                                                                                **
Hari ini jadi hari yang dipenuhi tekanan batin bagi Oglek. Hari ini jadi hari kramatnya buat duduk di bangku depan ketika ada pelajaran matematika. Skak mat.
Tapi untungnya ada Rike –target buat dijailin- yang duduk di belakang bangku Oglek. Oglek gembira, Rike mbesengut.

Materi matematika kali ini adalah trigonometri. Ya ya ya, seperti biasa Bu Titik asik menerangkan materi tersebut pada kami semua, mencacatnya di papan tulis, lalu duduk kembali di bangku.
Ya memang sih kami semua diam, sibuk memperhatikan Bu Titik menerangkan. Tapi,
“Sof, ngerti?” Arin bertanya pada Sofia.
“Engga.” Sofia bergeleng-geleng sambil tertawa pelan.

Lalu di samping bangku Arin tampak Khanza yang juga sedang menanyakan hal yang sama pada Nopi.
“Nop, ngerti?”
“Enggga.” Nopi juga tertawa.
Jadi, survei membuktikan bahwa kami diam karena tidak paham.
Tapi jangan khawatir, ada kok segelintir anak yang paham. Anak-anak yang dapat anugrah kepahaman yang luar biasa itu adalah Kharis, Nelu, Siti, dan Denny.
Seperti biasa, Bu Titik selalu meninggalkan tugas untuk mengerjakan soal.  Dan seperti biasa juga, kami selalu memakai jurus “ngasab” agar tugas tersebut selesai tanpa mengerutkan dahi, tanpa mengkritingkan jari-jari.
“Yang udah siapa nih?” Robi sedang dalam masa-masa “ngasab”
“Nih aku udah.” Kharis menyodorkan kertas anugrahnya.
“Gimana kalo ditulis di papan tulis aja? Biar bersama.” Zahra mengeluarkan ide cemerlang.
Lalu secara serempak, aku, Khanza, Robi, Lela, Zahra dan yang lain berkata: ayo semangat ngasab!
Mulailah semua penghuni Pampats duduk di kursi pilihannya masing-masing, lalu sibuk menulis jawaban Kharis yang Zahra tulis di papan tulis.
Bel pulang berbunyi, namun kami semua tidak menghiraukan dan masih saja sibuk dengan acara “ngasab.” Mungkin hal ini menimbulkan decak kagum kelas lain yang berlalu lalang pulang, sehingga Arin berkata seperti ini,
“Mungkin kelas lain nyangkanya kita rajin nulis materi ya, sampe-sampe udah bel pulang pun masih aja nulis. Padahal kita lagi nulis contekan. Haha.” Tertawaan dari yang lain membuat kelas semakin ramai.
“Namanya juga penerus kesber, kebersamaannya dapet.” Khanza mengacungkan jempol.
                                                                                ***
Ceritanya Brebes mau bikin rekor istigosah terbanyak, jadi secara paksaan kami semua harus ikut acara tersebut.
Tibalah jam 1, kami semua sudah berkumpul di depan kelas yang bertuliskan XI IPA 4 namun penghuninya mengaku sebagai jelmaan XI IPS 5. Alias penerus kesber.
Kami semua berangkat bersama-sama, tentunya dengan membawa tikar yang nantinya akan dipakai untuk duduk di Gedung Islamic. Konon, kami semua memang sengaja jalan berbarengan karena “ngalap” tikarnya. Jadi, siapapun yang kebagian membawa tikar, dialah yang akan di kerubungi kami semua. Ketika tikar dipegang Lala, kami semua berjalan beriringan disebelah Lala, begitu seterusnya.
Islamic sesak dipenuhi lautan manusia berbaju putih. Tapi kami semua tetap berjalan beriringan demi terus bersama –bersama mendapatkan tempat duduk di tikar-
Kupon yang telah kami dapat sewaktu di sekolah ternyata bisa ditukar dengan buku yasin.
Setelah mendapat buku yasin, kami berjalan lagi untuk mendapat jajan. Setelah mendapat jajan, rupanya Arin dan Khanza berjalan menepi untuk memasukan jajan “pertama” dalam tas masing-masing, lalu mereka kembali meminta jajan “kedua” pada panitia. Bahkan Khanza berhasil mendapat jajan “ketiga.”
Selesai memilih tempat yang pas, kami semua duduk teratur lengkap dengan jajan di depan mata kami. Jika ada salah satu anak yang terdeteksi belum duduk berkumpul, kami semua akan berteriak mencari-cari. Kompak.
Selama duduk di tikar kebersamaan tersebut, tak hentinya kami tertawa oleh kocolan ala Oglek. Dan ritual sorak pun terus saja dilakukan walau sedang dalam keramaian umum seperti ini.
Jajan memang sudah tersedia di depan mata, tapi Reka terus saja meminta aku dan Zulfa melempar jajan milik kami kepadanya, dan Nopi selalu saja memberhentikan setiap penjual es dan cemilan yang lewat.
Reka memanggilku, menyuruhku untuk membeli gorengan dengan dana kas. Rupanya ketua kelas mengijinkan ide tersebut dan berjalanlah aku serta Reka menuju gerobak gorengan.
Ini sih bukan istigosah, tapi lebih mirip piknik. Piknik ala IPA 4, ada tikar yang dipenuhi jajanan dan es yang tercecer dimana-mana.
Dan survei membuktikan bahwa hanya IPA 4 lah yang membawa tikar dan duduk bersama-sama secara lengkap.
Setelah berunding untuk pulang, kami beranjak dari tikar lalu membereskan sampah-sampah di tikar. Rike bertanya,
“Naga, ini sih mau ngapain kok pada beres-beres?” Tanya Rike polos.
“Yaampun Rike, ini mau pulang.”  Aku memegang kepala.
“Rike Rike, masih aja ngga konek.” Oglek meledek.

Pulangnya pun begitu, kami masih saja berjalan beriringan bersama-sama walau sudah tak bermodus mendapat jatah duduk di tikar.
Ada pemandangan romantis yang terus saja diperlihatkan oleh pasangan Benny dan Nilla yang notabene nya masih anget. Benny yang dengan romantisnya menggelar sajadah untuk diduduki oleh Nila, Benny yang dengan romantisnya berjalan bersama didepan barisan kami, lalu diteriakan ciye oleh kami semua.
Ada pemandangan unik yang diperlihatkan oleh pasangan Aqil dan Gilang yang notabene nya kategori nomer 2 pembagian cowok ala Bang Raditya Dika. Gilang yang membawa gulungan tikar di bahunya, ini mirip seperti adegan suami yang di usir dari rumah oleh istrinya yaitu Aqil. Lalu ketika Gilang capek, digantikan dengan Aqil yang membawa gulungan tikar tersebut. Eh tapi Aqil meletakan gulungan tikar di tengah jalan, mirip bayi yang terbuang.

Pesan kramat: Ngasab, sorak adalah bagian dari ritual kekompakkan kami.
Special thanks for Ipampats {}
Hari ini indah, kalian kompak. Hidup penerus kesber.