Sabtu, 07 Desember 2013

Cekidot Cekipreng: Hari Idaman atau Hari Keringsangan?



28-11-13

“Yawoh semoga besok workshop, biar ngga jadi ulangan mtk.” Ucap salah satu warga Pampats.

Sehari tanpa guru.
Pernah ada keinginan ngga kalo sehari tanpa guru masuk kelas alias “bebas”?
Kalo pernah, berarti hari Kamis 28 November 2013 adalah hari perwujudan atas doa-doa kalian semua.
Tapi ternyata ngga selamanya yang “bebas” itu enak.
                                                                                                **
Pagi ini warga Pampats sedang sibuk membolak-balik buku catatan matematika masing-masing, ada diantara mereka yang langsung pasrah sehingga tak belajar, ada juga yang berusaha belajar tapi ternyata ngga mudeng sama sekali.
Saat bel masuk berbunyi, keringsangan mulai terjadi. 99% warga Pampats berdoa semoga Bu Titik ngga masuk, sisanya berdoa dengan songongnya minta cepet-cepet ulangan.
*Jengjeng*
Bu Rina adalah jawaban atas segala doa-doa kami. Saat beliau baru muncul di depan pintupun kami sudah berjingkrak-jingkrak tak karuan, karena kami sudah menduga bahwa Bu Titik tidak masuk kelas.
Doa dan dugaan kami memang benar, Bu Rina masuk ke kelas untuk menyampaikan tugas dari Bu Titik untuk kami. Kami kembali berjingkrak-jingkrak.
“Pelajari jumlah dan selisih cos sinus lalu kerjakan minimal 5 soal, setiap anak harus mengerjakan soal yang berbeda.” Kurang lebih begitu bunyinya.
Begitu Bu Rina keluar dari kelas, kami menjalankan misi-misi “ngasab.”
Eits, kejutan buat kami bukan cuma itu. Saat sedang mengerjakan tugas tersebut, tiba-tiba Pak Asrori masuk ke kelas. Pak Asrori menitipkan selembar kertas pada Siti, sudah bisa kami tebak bahwa kertas tersebut berisi tugas. Yeay kami kembali tertawa bahagia atas kejutan di hari yang indah ini.

                                                                                                **
Jam pelajaran ketiga dan empat adalah TIK.
Desas-desus dari IPA 2 bahwa Bu Dewi tak masuk terdengar manis ditelinga warga Pampats.
Benar saja, begitu bel masuk pelajaran kedua berbunyi, selembar kertas tanda tugas menjadi jawaban atas desas-desus tersebut.
Begini bunyinya, “Kerjakan soal-soal UAS 2012”
Kami berprok-prok!
                                                                                                **
Jam pelajaran kelima dan enam adalah PAI.
Jam ketiga memang seharusnya free, karena Pak Asrori telah menitipkan tugas pada Siti. Ett tapi tiba-tiba ada Pak Kaslani masuk kelas. Pak Kaslani adalah guru BK yang mampu menghidupkan suasana, membuat kita tertawa dan pastinya memberi pencerahan atas impian di masa depan. Dan kehadiran beliau di jam ketiga ini memang pas, pas untuk menyegarkan otak kami sehabis bergelut dengan soal trigonometri.
Seperti biasa, beliau selalu memberikan materi bertema “masa depan”
Ya, kalau ngomongin soal masa depan emang ngga ada habisnya.
“Kita harus mempunyai tujuan hidup yang jelas.” Ungkap guru yang wallpapernya bersama motor gede itu.
“You know comberan? Comberan walau hitam tapi dia tau akan dibawa kemana arus airnya nanti. Tujuan hidupnya jelas. Kalo ngomong comberan Zahra keinget Ici” Lanjutnya.
Kami tertawa, Zahra mungkin mengelus dada.
“Nanti kamu mau jadi apa Zahra? Oh mungkin manager pemain bola.” Pak Kaslani terus menggasaki bocah yang disebut-sebut mirip Luna Maya ini.
“Yang mau jadi pramugari nanti tanggal 15 ada tes pramugari di aula, yang mau ikut silahkan. Jangan khawatir, yang tadinya item bakal jadi putih.”
“Berarti Ici harus ikutan biar putih,” Tukas Reka. Membuat kami lagi-lagi mentertawai Sang Ici.
Lagi asik-asiknya tertawa, tiba-tiba Bu Desi nongol. Dan maksud kedatangannya adalah menyampaikan tugas alias Bu Desi ngga masuk.
Kami senang tak karuan, Pak Kaslani heran melihat tingkah kami yang tak hentinya berselebrate.
Hari ini kita memang pesta!
                                                                                                **
Jam pelajaran ketujuh dan delapan telah dimulai.
Warga Pampats mulai sibuk dengan soal-soal fisika.
Benar kata Pak Agus, dibalik kesibukan ada ketidaksibukkan.
Saat kita tengah sibuk bergelut dengan soal, di bangku belakang ada yang sedang berduaan cengar-cengir bersama. Siapa lagi kalo bukan pasangan Pampats minggu ini, Bennilla.
Di jam-jam awal memang semua berjalan mulus, lancar-lancar aja. Tapi saat bel pulang terdengar, keringsangan mulai terlihat.
Itu tandanya kami akan segera menjalankan misi-misi “ngasab.”

15 menit berlalu.
Sekolah udah sepi.
Pak kebun ngamuk ngusir kita.
“Hari ini ngga ada guru tapi pulangnya paling telat. Ternyata bebas itu ngga enak.” Salsa curhat di lorong depan.
“Bebas sih bebas, tapi tugasnya mengalir deras.” Timpal yang lain.

Pesan kramat: Hari ini indah dengan segala tugas-tugas sekolah.

Tidak ada komentar: